Sedikit Cerita Tentang 2020

Waw keliatannya beneran males banget buat bikin tulisan di blog ini. Tapi bagaimanapun, masih kuat buat mertahanin blog ini. Berhubung sekarang menjelang akhir 2020, aku mau bercerita tentang kisahku di 2020.

Tahun ini sepertinya tahun dimana setiap orang dipaksa untuk menjadi kuat. Ya, di 2020, kuat itu harus. Siapapun di dunia ini terkena dampak yang besar dari pandemi Covid-19 ini. Siapa sangka yang dulu awal tahun 2020 Indonesia berasumsi kalau virus ini ga akan bisa menyerang orang Indo yang tinggal di wilayah tropis, justru kemarin-kemarin Indo masuk ke dalam 10 Negara Kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Semua sektor kehidupan diuji di masa-masa seperti ini.

Memang terasa pahit, tapi menurutku ini luar biasa. Dibalik itu, dunia menjadi lebih bersih dari biasanya. Sepertinya manusia memang harus diberi pelajaran dulu untuk mampu mengubah pola hidupnya yang buruk. Lalu apa jadinya jika 2021 mendatang Covid-19 telah hilang? Apakah pola hidup manusia akan kembali seperti semula? Apakah itu yang dinamakan kembali? Tidak. Kupikir disaat pandemi inilah masa yang tepat untuk kembali. Seharusnya kita berkontemplasi tentang maksud dari semua takdir ini. Kita hidup di dunia bukan tanpa sebab, semua yang hadir di dunia juga bukan tanpa sebab. Jadi, apa kita mau mengulang kesalahan yang sama dan kembali merasakan kejenakaan ini semua?

Entahlah, kita lihat saja nanti. Jika 2021 mendatang Covid-19 telah musnah, apa yang akan dilakukan umat manusia? Semoga saja tidak. Semoga saja banyak orang yang mengubah cara berpikirnya melalui masa di ambang kematian ini. Jangan pernah merasa bebas ketika Covid-19 nanti usai, boleh jadi ada sesuatu yang lebih besar menanti yang menguji manusia lebih dari masa pandemi ini.

Hey kalau boleh bercerita, sejujurnya aku merasa kalau pandemi ini sebuah kenikmatan. Memang kita di ambang kematian tapi itu tergantung kepada diri kita lagi, sejauh mana kita menjaga pola hidup kita, sejauh mana kita menjaga diri kita. Di pandemi ini mungkin benar, sekolah ditutup. Tapi sejak sekolah ditutup aku merasa aku bisa lebih leluasa ketika belajar. Memang tidak sepadat seperti di sekolah, tapi rasanya belajar di rumah itu lebih ikhlas. Kita yang meniatkan diri dan mengapresiasi diri sendiri. Kadang, di sekolah justru kita wajib mengikuti jadwal pelajaran yang amat padat meski ada masanya kita seolah terpaksa untuk belajar. Yap, yang ada justru ilmu itu tidak dapat dicerna dengan baik dengan otak kita. Tapi entahlah, semua kembali ke awal bahwa segalanya tergantung pada diri sendiri.

Okey that's all ya buat bercerita tentang 2020. Sekarang mari melihat ke depan. Tentang 2021 yang hendak tiba.

Mau tidak mau, kita mengakui bahwa ada lembaran baru yang sebentar lagi hadir. Aku merasa sedikit 'kacau' di 2020. Entah kenapa, produktivitas ku seolah tak berefek besar. Jadi, di 2021 aku ingin mengubah itu semua.

Dimulai dari pola hidup. Jujur aku udah dari awal libur bikin schedule tapi itu cuma wa ca na. Parah kan? Hahaa emang wkwk. Ya sudah, jadi aku pingin berjanji untuk merealisasikan itu semua. Yazz baru pingin aja hiks. Betapa banyak godaan dan betapa payahnya aku. Jadi, aku ga mau lagi seperti itu. Cukup sampai di 2020 ini aku terbodohi oleh diri sendiri.

Setelah itu aku pingin benar-benar fokus sama mimpi aku selama ini. Memang masih aga blur alias kurang spesifik tapi mau bagaimana lagi? Yaaa wawasanku memang baru minim banget terkait gimana masa depan yang mau aku capai. 

Well terakhir aku mau ngurangi banyak tulisan kalau ga paham-paham dan ngurangi banyak bermimpi kalau ga pernah mau merealisasikan. Jadi, itu kaya tamparan lagi bagi diri aku yang payah ini.

Ah cukup. Tunggu aku yang hina ini menjadi lebih baik di 2021 nanti ya! Salam hangat dan sehat selalu readerss!

Comments

Popular posts from this blog

Jiwa Ambisi yang Hilang

Punya Makna

Perjalanan Masih Jauh, No Problem at All