Posts

Showing posts from 2018

Super Potter

Halo semuaa.. Kembali lagi bersama saya di blog saya tentunya. HAHA. Dan, kau tahu? Judul entri ini emang ga ada nyambungnya sama isinya -pingin aja soalnya bingung. Akhirnya kemarin aku dan Azmi ikut kegiatan sanlat. Ya, salah satu upaya kita untuk mengisi liburan dengan hal-hal yg produktif. Karena kita juga belum liburan kemana-mana jadi inilah yg kami tunggu-tunggu. Ok, I’ll story about it, check it out! Kegiatan islami ini baru dua kali diadain yaitu sekarang dan tahun kemarin. Nama kegiatannya SuperCamp for Teens yg diadakan oleh Yayasan Juara Insan Mandiri –biasa disebut JIM. Pesertanya yaa anak2 dari para pengurus yayasan, jadi belum terbuka untuk umum. Dan disini aku juga ga bakalan nyeritain semua dengan rinci. Hari pertama. Aku dan Azmi datang kedua terawal sekitar jam 8-an. Firstnya Mitsaq. Tapi acara dibuka jam 11-an soalnya pesertanya pada ngaret. Lanjut ke sesi perkenalan ada T’Raisa, T’Fathimah, aku, Zaynab, Dhillah, Nabila, Azmi, Sabil, Fathan, Mitsaq, Za

Hati-hati Jatuh (karena) Cinta!

Jatuh cinta itu oke-oke aja, tapi jatuh karena cinta, itu baru menyakitkan. HAHA. Skip aja dulu ini mah. Makasih buat kalian para sahabatku, yang ngasih usul nulis tentang CINTAAA -kenapa kalian demen banget sama yang namanya cinta. Aku sih, gak tau banyak. Yang aku tahu, cinta itu punya makna yang agung. Dimana, cinta bukan hal yang pantas untuk dipermainkan. Tapi cinta itu butuh keseriusan. Hati-hati ya gaes, cinta yang tulus itu mudah banget didapetin. Tapi yang serius itu susah.  Ribetnya lagi, kalo kalian galau, efeknya tuh sampe ke mental kalian. Ngelampiasinnya tuh dengan marah-marah gak jelaslah, gak nafsu makan lah, semua status ngegalau semua, belum lagi ngelamunin si dia yang udah move on dari kalian. HAHA. Jadinya kalian sendiri yang cape hati. Sejatinya, cinta itu fitrah kita sebagai manusia yang Allah berikan pada kita. Cinta juga terbagi menjadi 2 bagian. Ada cinta sejati dan cinta semu. Cinta sejati itu adalah cinta kita pada sang pencipta. Sedangkan cinta se

Terikat Aturan

Pesantrenku adalah pesantren yang unik. Rutinitasnya pun memiliki banyak kesamaan dengan pesantren modern lainnya. Kegiatan belajar mengajarnya sama persis seperti sekolah pada umumnya. Hanya saja, penghuni kelas seluruhnya adalah perempuan. Kebetulan pula, kelasku dipenuhi oleh 57 orang perempuan –yang mayoritas pada cerewet. Jadi ya gitu belajarnya pun kadang efektif, kadang gak terlalu. Aku senang bersekolah di pesantren yang unik. Apa lagi kalo soal peraturan. Peraturan yang selalu diulang-ulang pembacaannya saat upacara bulanan oleh sang pimpinan pondok untuk tidak dilanggar. Tapi apa boleh buat kalo semisalnya manusia itu gak luput dari yang namanya kesalahan. Apa boleh buat kalo kita para santri yang masih pada periode yang istilahnya ‘labil’. Kan kita juga sama kaya remaja-remaja pada umumya. Ya gak? Aku sedikit ragu buat nulis ini. Ada yang ngasih saran buat nyeritain sesuatu tentang pengalaman aku melanggar yang namanya peraturan. Tapi plis, jangan ditiru, ya. Apa lag

Who am I really?

Akhir-akhir ini aku lagi seneng nulis di blog. Mungkin karena gak pake pensil kali ya, jadi ni tangan ga ke-pegel-an. Cukup klik sana klik sini, beres. Ketik sana ketik sini, beres. Ya, gitu deh hidup di zaman sekarang, serba instan bahkan dalam menulis sekalipun. Tapi sama-sama mikir, sih. Di usia aku sekarang yang menginjak remaja, ada satu hal yang aku sendiri belum bisa mengerti, belum terdefinisi dengan jelas di mata aku. Masih samar-samar. Kalian mau tau hal apa? BUKAN. BUKAN CINTA –sembarangan aje, namun ini tentang jati diri. Jati diri yang selalu dibicarakan oleh para intelek di kelas. Dan sungguh, jika kalian pernah menemukan aku berargumen tentang jati diri, sebenarnya aku sendiri belum tergambarkan sepenuhnya tentang hal itu. Oke, aku bakal nilai bagaimana pribadi aku menurut sudut pandaaaang… aku sendiri, sih. Mulai dari kepribadian. Banyak orang bilang aku tuh aneh, aku tuh DDM alias diam-diam menakutkan –eh. Aku memiliki banyaaak kepribadian. Melankolis, sanguini

Hidayah?!

Hm, asal kalian tau aja, aku juga pernah mengalami masa Jahiliyyah. Wkwk. Itu sih menurut aku ya. Namun, bukan berarti aku yang sekarang ini udah sempurna, melainkan masih dalam proses perbaikan diri (akhlaq apalagi). Kau tahu bagaimana langkah pertamaku dalam berhijrah? Mungkin kalian gak akan pernah menyangka sama kisah hidup aku yang satu ini. Dan aku bersyukur telah memilih jalanku yang sekarang. Hidayah yang gak akan pernah aku sia-siain. Okey, simak aja cuplikan masa lalu ini ya gaes. CEKIDOT. Berawal dari masa-masa selepas Ujian Nasional saat aku menginjak bangku kelas enam Sekolah Dasar. Ngerasa maksimal dengan usaha saat ujian, aku pun meminta sesuatu yang sangat aku dambakan pada masanya,  Handphone (HP). Sebenernya, aku juga punya HP, tapi biasalah, selalu ingin yang baru, yang lebih mahal biar gaya. Hasil UN udah keluar .Alhamdulillah sih  score -nya mah.  Tapi belum ada konfirmasi dari ayah buat ngebeliin HP baru. Satu minggu... Dua minggu... Padahal ayahku tau per

Aku, Diary, & Inspirasi

Hai! Jujur aja, aku yang asli berbeda dengan aku di dunia tulisan. Berbeda dalam segi bahasa serta kemampuan berkomunikasinya -menurutku. Banyak banget hal yang ingin aku ceritakan di blog ini. Dan akhirnya aku jadi bingung mau nulis apa. -mulai so deh. HIHI. Oke, mulai dari perkenalan dulu aja, deh. Nama lengkap aku Azrina Hanifa -sama kaya kalian ko, makan nasi, hamba Allah, dan pastinya manusia. Lahir di kota Bandung. Umurku... wallahu a'lam bis shawab.  Umurku hanya Allah yang tahu. Wkwk. Tentang sekolah, jangang tanya deh. Aku sekolah di tempat yang sangat aku banggakan, yang sangat aku rindukan, yang bener-bener bikin perubahan drastis bagi diri aku. HIJRAH -next post aku bakal ceritain. Lebih tepatnya, sih namanya pondok pesantren Darul Arqam yang letaknya di kota intan, Garut. Tinggal di sebuah asrama putri tsanawiyah, lebih tepatnya ranjang atas dan diapit sama adik kelas. Sedihnya, sekarang aku gak punya kamar pribadi kalo pulang ke rumah. Latar belakang aku bisa-

Alone but never Lonely

content deleted hahaa pardon. Yaa, jadi yang di atas itu tuh ceritanya prolog-prologan yang gak jelas banget, gaes. Ditulis ulang dari buku kecilku yang mirisnya tulisan pertamanya ditulis dalam keaadan sedih, poor me.  Tapi kalau menurut aku sih ya semua tulisan itu gak ada yang jelek. Yang ada itu mungkin  tulisan yang memuat konten negatif sih yaa. Well, sejelek apapun tulisan kalau berguna, bermanfaat, bisa diambil hikmahnya yaa kenapa enggak? Mau ditulis dalam keadaan bahagia, sedih, galau, atau keadaan apapun itu tuh gak ngaruh kalau tulisannya bermanfaat -sebenernya aku nulis apaan seh. Dan ini adalah blog pertamaku -masih gak ngerti gimana caranya. Yaa yang jelas aku pengen tulisan di blog ini bisa ngasih manfaat buat kalian ya gaes... Lha, nanti blog ini mau ditulis apaan? Hm, apa yaa pengennya sih rentang kisah hidup aku sih, cuman aku ngerasa lebih baik tulisan di blog ini bisa di share ke temen-temen. Jadinya kan, gak mungkin di share tapi semua tentang diary aku. Ngebose